MAKALAH KAJIAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PROSES REKRUTMEN TENAGA KERJA DI PERUSAHAAN
Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok
Mata Kuliah Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia
Dosen :
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia ini dengan judul makalah “Kajian Sumber Daya Manusia Dalam Proses Rekrutmen Tenaga Kerja Di Perusahaan”.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Toto SE., MM., yang selama ini telah membimbing. Dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung atas penyelesaian makalah ini, serta kepada semua pihak yang telah terlibat didalamnya. Dan harapan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka dari itu mohon kritik dan saran demi kemajuan serta kesempurnaan untuk kedepannya.
Ciamis, Oktober 2017
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3. Tujuan Makalah.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).......................... 3
2.2. Rekrutmen............................................................................................. 3
2.3. Tujun Rekrutmen................................................................................... 5
2.4. Proses Pelaksanaan Rekrutmen.............................................................. 6
2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Rekrutmen.......................... 8
2.6. Kendala-Kendala Dalam Proses Rekrutmen......................................... 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 14
3.2 Saran..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karyawan merupakan aset yang berharga bagi sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya. Fokus utama Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah memberikan kontribusi atas suksesnya perusahaan. Agar produktifitas perusahaan berjalan lancer diperlukan tenaa terja atau karyawan yang sesuai sesuai dengan prinsip “the right man in the right place”. Sejalan dengan itu maka langkah awal yang menjadi kunci utama yaitu proses rekrutmen dan seleksi untuk merekrut tenaga kerja sesuai dengan kebutuhannya. Proses seleksi merupakan serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan kandidat (calon karyawan) yang dapat ditempatkan secara tepat. Saat ini dimana persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin kuat, perusahaan seringkali mengalami kesulitan dalam menentukan kandidat yang tepat mengingat bahwa ada banyak kandidat yang tersedia tetapi sangat sedikit yang memiliki kualifikasi yang memadai.
Apabila perusahaan sudah mempunyai gambaran tentang hasil analisis pekerjaan dan rancangan pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan. maka tugas departemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah mengisi jabatan dengan SDM yang cocok dan berkualitas untuk pekerjaan itu melalui proses rekrutmen. Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi merupakan tugas yang sangat penting, krusial, dan membutuhkan tanggung jawab yang besar. Hal ini karena kualitas sumber daya manusia yang akan digunakan perusahaan sangat tergantung pada bagaimana prosedur rekrutmen dan seleksi dilaksanakan. Manajemen sumber daya manusia haruslah terdiri dari aktifitas-aktifitas yang terkait. yang meliputi fungsi perencanaan dan analisis sumber daya manusia, kesetaraan kesempatan bekerja, perekrutan pengembangan sumbar daya manusia, konpensasi dan keuntungan, kesehatan, keselamatan dan keamanan, hubungan tenaga kerja dan buruh (Mathis, Jackson, 2001:12).
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan dari latar belakang tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Apa tujuan rekrutmen ?
2. Bagaimana proses-proses rekrutmen ?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi rekrutmen ?
4. Apa saja kendala-kendala dalam rekrutmen ?
1.3. Tujuan Makalah
Tujuan penulisan makalah ini untuk mambahas berbagai masalah rekrutmen tenaga kerja perusahaan yang meliputi:
1. Tujuan rekrutmen,
2. Proses-proses rekrutmen
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi rekrutmen,
4. Kendala-kendala dalam rekrutmen.
Metode Penulisan yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan deskriptif eksploratif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan {goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat. Unsur MSDM adalah manusia dan didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia, bukan mesin dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan Iain-Iain.
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.
2.2. Rekrutmen
Menurut Henry Simamora (1997:212): “Rekrutmen (Recruitment) adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam peren
canaan kepegawaian. Sedangkan menurut Faustino Cardoso Gomes (1995:105): Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi
Menurut Schermerhorn (1997): Rekrutmen (Recruitment) adalah proses penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan membawa peluang pekerjaan kepada perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan keterampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan. Maksud rekrutmen adalah untuk mendapat persediaan sebanyak mungkin calon-calon pelamar sehingga perusahaan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap calon tenaga pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi atau perusahaan.
2.2.1. Proses Rekrutmen
Proses rekrutmen berlangsung mulai dari saat mencari pelamar hingga pengajuan lamaran oleh pelamar. Oleh karena itulah rekrutmen sebagai salah satu kegiatan manajemen sumber daya manusia tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan kegiatan yang lain seperti deskripsi dan spesifikasi pekerjaan atau jabatan sebagai hasil analisis pekerjaan atau jabatan yang memberikan gambaran tentang tugas-tugas pokok yang harus dikerjakan.
Proses rekrutmen ini adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia. Hasil yang didapatkan dari proses rekrutmen adalah sejumlah tenaga kerja yang akan memasuki proses seleksi, yakni proses untuk menentukan kandidat yang mana yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia di perusahaan, setelah diadakan perencanaan SDM, dan analisis serta klasifikasi pekerjaan.
Rekrutmen merupakan proses komunikasi dua arah. Pelamar-pelamar menghendaki informasi yang akurat mengenai berbagai informasi perusahaan atau organisasi yang bersangkutan. Sedangkan perusahaan atau organisasi sangat menginginkan informasi yang akurat tentang pelamar-pelamar tersebut sebelum diangkat menjadi karyawan.
2.2.2. Beberapa Alasan Dilakukan Rekrutmen
Beberapa alasan dilakukannya rekrutmen adalah sebagai berikut :
1. Berdirinya organisasi baru
2. Adanya perluasan (ekspansi) kegiatan organisasi
3. Terciptanya pekerjaan-pekerjaan dan kegiatan-kegiatan baru
4. Adanya pekerjaan yang pindah ke organisasi lain
5. Adanya pekerja yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat
6. Adanya pekerja yang berhenti karena memasuki usia pensiun, dan
7. Adanya pekerja yang meninggal dunia.
2.3. Tujuan Rekrutmen
Menurut Henry Simamora (1997:214), tujuan rekrutmen antara lain:
1. Untuk memikat sekumpulan besar pelamar kerja sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon-calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.
2. Tujuan pasca pengangkatan (post-hiring goals) adalah penghasilan karyawan-karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana yang baik dan akan tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk akal.
3. Upaya-upaya perekrutan hendaknya mempunyai efek luberan (spillover effects) yakni citra umum organisasi haruslah menanjak, dan bahkan pelamar-pelamar yang gagal haruslah mempunyai kesan-kesan positif terhadap perusahaaTujuan utama dari proses rekrutmen dan seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang tepat bagi suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di perusahaan untuk waktu yang lama. Meskipun tujuannya terdengar sangat sederhana, proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu cukup lama dan biaya yang tidak sedikit dan sangat terbuka peluang untuk melakukan kesalahan dalam menentukan orang yang tepat.
Kesalahan dalam memilih orang yang tepat sangat besar dampaknya bagi perusahaan atau organisasi. Hal tersebut bukan saja karena proses rekrutmen & seleksi itu sendiri telah menyita waktu, biaya dan tenaga, tetapi juga karena menerima orang yang salah untuk suatu jabatan akan berdampak pada efisiensi, produktivitas, dan dapat merusak moral kerja pegawai yang bersangkutan dan orang-orang di sekitamya.
2.4. Proses Pelaksanaan Rekrutmen
Beberapa langkah atau tahapan dalam proses pelaksanaan rekrutmen dan seleksi antara lain:
2.4.1. Mengidentifikasi jabatan yang lowong dan berapa jumlah tenaga yang diperlukan.
Proses rekrutmen dimulai saat adanya bidang pekerjaan baru di perusahaan, karyawan dipindahkan atau dipromosikan ke posisi lain, mengajukan permintaan pengunduran dirt adanya PHK, atau karena pensiun yang direncanakan. Dengan melihat dinamika dari beberapa hal tersebut dan mencocokkannya dengan perencanaan sumber daya manusia yang sudah tersusun (jika ada) maka akan diketahui jabatan apa saja yang sedang lowong dan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan tersebut.
2.4.2. Mencari informasi jabatan melalui analisis jabatan
Untuk memperoleh uraian jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job spesification) sebagai landasan dalam membuat persyaratan jabatan yang harus dibuat secara hati-hati dan sejelas mungkin agar dalam penerapannya tidak ditemui berbagai kerancuan yang mengganggu proses selanjutnya.
2.4.3. Menentukan sumber kandidat yang tepat
Dua alternatif untuk mencari kandidat yakni dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Jika diambil dari dalam, apabila kebutuhan staf untuk masa yang akan datang telah direncanakan, maka perlu juga diketahui siapa kira-kira karyawan yang ada saat ini yang dapat dipindahkan atau dipromosikan. Jika kandidat harus dicari dari luar perusahaan maka perlu dipertimbangan dengan cermat metode rekrutmen yang tepat untuk mendaptakan kandidat tersebut.
2.4.4. Memilih metode-metode rekrutmen yang paling tepat untuk jabatan.
Metode rekrutmen yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam melakukan rekrutmen seperti iklan, employee referrals, walk-ins dan write-ins, Depnakertrans, perusahaan pencari tenaga kerja, lembaga pendidikan, organisasi buruh, dan lain sebagainya. Perusahaan juga dapat memilih lebih dari satu metode, tergantung situasi dan kondisi yang terjadi saat itu. Metode perekrutan akan berpengaruh besar terhadap banyaknya lamaran yang masuk ke dalam perusahaan.
Metode perekrutan calon karyawan baru terdiri dari:
a. Metode Tertutup; yaitu perekrutan itu hanya diinformasikan kepada para karyawan atau orang-orang tertentu saja. Akibatnya lamaran yang masuk menjadi relatif sedikit, sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang baik akan semakin sulit.
b. Metode Terbuka; adalah perekrutan tersebut diinformasikan secara luas melalui metode seperti memasang iklan pada media massa baik cetak maupun elektronik, agar tersebar luas ke masyarakat. Dengan metode terbuka ini diharapkan banyak lamaran yang akan masuk, sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas menjadi lebih besar.
2.4.5. Memanggil kandidat-kandidat yang memenuhi persyaratan jabatan
Mengumpulkan berkas-berkas lamaran mereka, dan meminta mereka mengisi formulir lamaran pekerjaan yang telah disediakan untuk selanjutnya diproses dalam tahap seleksi
2.4.6. Menyaring / menyeleksi kandidat.
Prosedur seleksi perlu dilakukan jika:
a) Pelaksanaan tugas pada jabatan yang akan diisi memerlukan ciri-ciri fisik dan psikis tertentu yang tidak dimiliki oleh setiap orang.
b) Ada lebih banyak kandidat yang tersedia dibandingkan jumlah jabatan yang akan diisi.
Terdapat beberapa teknik atau metode seleksi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Hal terpenting untuk diperhatikan adalah bahwa masing-masing teknik seleksi mengukur karaktristik tertentu, sehingga akan memberi informasi yang berbeda-beda mengenai kandidat. Pemilihan suatu teknik/metode sebagai predictor dalam prosedur seleksi sangat tergantung pada: ciri-ciri pekerjaan, validitas dan reliabilitas metode, persentase calon yang terseleksi, dan biaya penggunaan teknik tertentu. Beberapa teknik seleksi yang sering digunakan adalah formulir lamaran, data biografi, referensi dan rekomendasi, wawancara, test kemampuan dan kepribadian, test fisik/fisiologis, test simulasi pekerjaan dan assessment center.
2.4.7. Membuat penawaran kerja.
Setelah proses seleksi dianggap cukup dan petugas rekrutmen sudah dapat menentukan kandidat terbaik untuk jabatan tertentu, maka selanjutnya periu dipersiapkan penawaran kerja. Kegiatan pada tahap ini adalah mempersiapkan perjanjian kerja (KKB), memperkenalkan secara lebih mendalam tentang peraturan dan kondisi kerja di perusahaan, dan memastikan kapan kandidat akan mulai bekerja. Hal terpenting dalam tahap ini adalah petugas rekrutmen harus menyiapkan kandidat cadangan untuk mengantisipasi kalau kandidat pertama menolak tawaran kerja atau terjadi hal-hal tak terduga.
2.4.8. Mulai bekerja.
Setelah kandidat menerima penawaran kerja, sehingga pada saat yang bersangkutan sudah menjadi pegawai maka masih perlu dibantu agar ia dapat bekerja secara optimal dan bertahan untuk waktu yang lama. Pegawai yang bersangkutan harus dimonitor dan dinilai kinerjanya secara teratur, serta diberikan pelatihan dan pengembangan. Pada tahap ini petugas rekrutmen perlu mengkaji ulang cara-cara yang dipakai dalam merekrut dan menyeleksi pegawai, Hal ini sangat penting demi mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul setelah pegawai diterima bekerja.
2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Rekrutmen
Beberapa faktor, yang mempengaruhi apabila pencarian kebutuhan tenaga baru dari luar perusahaan akan dipengaruhi yaitu :
1. Kondisi ekonomi negara secara umum.yang relatif sulit, maka biasanya akan terjadi oversupply atau calon pekerja jauh lebih besar dibanding jumlah permintaan. Jika hal ini terjadi, maka perusahaan relatif lebih mudah untuk mencari karyawan baru, sebab para pelamar kerja melimpah.
2. Ketersediaan tenaga kerja pada bidang yang dicari. Jika bidang yang dicari merupakan bidang yang tergolong langka, maka perusahaan akan lebih sulit dalam memenuhi kebutuhan karyawannya. Misal, bidang teknologi komputer, atau bidang cellular engineering.
3. Reputasi perusahaan; Suatu perusahaan cenderung akan lebih mudah mencari dan merekrut the best people, jika perusahaan itu memiliki reputasi bagus, sehingga the best graduates akan berlomba-lomba bekerja diperusahaan tersebut. Contoh: Astra atau Microsoft.
Jika akan dilakukan perekrutan dari luar, biasanya digunakan kurve rekrutmen, atau berapa jumlah orang yang harus melamar untuk bisa mengisi sejumlah posisi tertentu. Contoh Kurva Rekrutmen 1600 - calon pelamar yang mengirim surat lamaran
200 - kandidat dipanggil untuk seleksi
100 - kandidat dipanggil untuk seleksi tahap 2
20 - pelamar yang diterima kerja
2. Ketersediaan tenaga kerja pada bidang yang dicari. Jika bidang yang dicari merupakan bidang yang tergolong langka, maka perusahaan akan lebih sulit dalam memenuhi kebutuhan karyawannya. Misal, bidang teknologi komputer, atau bidang cellular engineering.
3. Reputasi perusahaan; Suatu perusahaan cenderung akan lebih mudah mencari dan merekrut the best people, jika perusahaan itu memiliki reputasi bagus, sehingga the best graduates akan berlomba-lomba bekerja diperusahaan tersebut. Contoh: Astra atau Microsoft.
Jika akan dilakukan perekrutan dari luar, biasanya digunakan kurve rekrutmen, atau berapa jumlah orang yang harus melamar untuk bisa mengisi sejumlah posisi tertentu. Contoh Kurva Rekrutmen 1600 - calon pelamar yang mengirim surat lamaran
200 - kandidat dipanggil untuk seleksi
100 - kandidat dipanggil untuk seleksi tahap 2
20 - pelamar yang diterima kerja
Setelah diketahui spesifikasi pekerjaan karyawan yang dibutuhkan maka harus ditentukan sumber-sumber perekrutan calon karyawan tersebut yaitu dari:
1. Sumber Internal; adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja diambil dari dalam perusahaan dengan cara memutasikan atau pemindahan karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan jabatan itu. Pemindahan karyawan itu baik yang bersifat vertikal (promosi ataupun demosi) maupun bersifat horizontal. Jika masih ada karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan, sebaiknya pengisian jabatan tersebut diambil dari dalam perusahaan, khususnya untuk jabatan manajerial. Hal ini sangat penting untuk memberikan kesempatan promosi bagi karyawan yang ada.
a) Kebaikan-kebaikan sumber internal
- 1. Meningkatkan moral kerja & kedisiplinan karyawan, karena ada kesempatan promosi.
- 2. Perilaku dan loyalitas karyawan semakin besar terhadap perusahaan.
- 3. Biaya perekrutan relatif kecil, karena tidak perlu memasang iklan.
- 4. Waktu perekrutan relatif singkat.
- 5. Orientasi dan induksi tidak diperlukan lagi.
- 6. Kestabilan karyawan semakin baik.
b) Kelemahan - kelemahan sumber internal
- 1. Kewibawaan karyawan yang dipromosikan itu kurang.
- 2. Kurang membuka kesempatan sistem kerja baru dalam perusahaan.
2. Sumber Eksternal; adalah perekrutan tenaga kerja diluar perusahaan, yaitu:
- a. Kantor penempatan tenaga kerja.
- b. Lembaga-lembaga pendidikan.
- c. Referensi karyawan atau rekanan.
- d. Serikat-serikat buruh.
- e. Pencangkokan dari perusahaan lain.
- f. Nepotisme dan leasing.
- g. Pasar tenaga kerja dengan memasang iklan pada media massa.
- h. Sumber-sumber lainnya
a) Kebaikan-kebaikan sumber eksternal
- 1. Kewibawaan pejabat relatif baik.
- 2. Kemungkinan membawa sistem kerja baru yang lebih baik.
b) Kelemahan - kelemahan sumber eksternal
- 1. Prestasi karyawan lama cenderung turun, karena tidak ada kesempatan untuk promosi.
- 2. Biaya perekrutan besar, karena iklan dan seleksi.
- 3. Waktu perekrutan relatif lama.
- 4. Orientasi dan induksi hams dilakukan.
- 5. Turnover cenderung akan meningkat.
- 6. Perilaku dan loyalitasnya belum diketahui.
- Secara detail sumber eksternal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- 1. Advertising (surat kabar, majalah, radio, internet). Melakukan pemasangan iklan di koran untuk mengumumkan rekrutmen baru. Misal : harian Kompashari Minggu selalu penuh dengan iklan lowongan pekerjaan. Sebuah perusahaan yang serius mengelola dan mengivestasikan dana pengembangan SDM, biasanya akan memasang iklan lowongan besar minimal separuh halaman atau bahkan satu halaman penuh. Hal ini juga untuk menunjukkan reputasi perusahaan yang benar-benar ingin merekrut calon pekerja yang bermutu handal.
- 2. Melakukan rekrutmen di kampus-kampus. Beberapa perusahaan di Indonesia seperti Unilever dan Astra kerap melakukan kunjungan langsung ke kampus-kampus seperti Ul, ITB dan Unair untuk melakukan rekrutmen langsung di kampus.
- 3. Melalui Agen Rekutmen atau headhunter; Cara ini biasanya dilakukan untuk merekrut karyawan pada posisi manajer ke atas. Headhunter adalah perusahaan spesialis pencari kerja eksekutif untuk mendapatkan calon karyawan yang berkualitas dan memiliki kredibilitas terbaik di bidang yang digeluti. Umumnya, headhunter merupakan seorang ahli dari bidang pekerjaan calon karyawan yang dicarinya. Headhunter tentunya akan memilih seorang kandidat yang punya kelebihan dan layak ditawarkan bagi para kliennya. Melalui kekuatan network-nya, headhunter dapat mempertemukan karyawan yang berpotensi dengan perusahaan yang sedang membutuhkannya. Tentunya tidak sembarang orang yang akan dijadikan kandidat oleh para pemburu eksekutif itu. Bila seseorang pemah dihubungi oleh headhunter artinya jerih payah mereka dalam bekerja selama ini diperhatikan dan menarik minat para headhunter. Atas jasa para headhunter membebankan biaya tertentu bagi karyawan yang diterima bekerja yang pada umumnya dihitung sekian persen dari gaji per tahun karyawan yang direkrut. Sedangkan perusahaan yang menggunakan jasa headhunter juga mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk membayar jasa pencarian karyawan yang berkualitas dan sesuai dengan harapan para pemakai jasa. Mengingat biaya yang dikeluarkan cukup besar, umumnya perusahaan-perusahaan tersebut baru menggunakan jasa headhunter jika memerlukan karyawan dengan level manajerial ke atas atau posisi-posisi yang dianggap cukup sulit diperoleh dan membutuhkan waktu lama jika mengikuti proses rekrutmen biasa.
2.6. Kendala-Kendala Dalam Proses Rekrutmen
Kendala-kendala yang dihadapi setiap perusahaan tidak sama, tetapi pada umumnya adalah:
1. Kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasi; Kebijaksanaan organisasi yang mempengaruhi perekrutan itu adalah:
- a. Kebijaksanaan Kompensasi dan Kesejahteraan. Jika perusahaan dapat memberikan kompensasi dan kesejahteraan yang cukup besar serta adil maka pelamar yang serius akan semakin banyak, tetapi sebaliknya jika gaji dan kesejahteraan rendah maka pelamar menjadi sedikit.
- b. Kebijaksanaan Promosi; Apabila kesempatan untuk promosi diberikan cukup luas maka pelamar yang serius semakin banyak, sebaliknya jika kesempatan untuk promosi sangat terbatas maka pelamar akan menjadi sedikit. Promosi merupakan idaman setiap karyawan, karena dengan promosi berarti status dan pendapatan akan bertambah besar.
- c. Kebijaksanaan Status Karyawan; Jika status karyawan menjadi karyawan tetap/full-time maka pelamar semakin banyak, tetapi jika status karyawannya honorer/harian/part-time maka pelamar akan semakin sedikit.
- d. Kebijaksanaan Sumber Tenaga Kerja; ika tenaga kerja yang akan diterima hanya bersumber dari tenaga kerja local maka pelamar yang serius akan sedikit, tetapi sebaliknya bila tenaga kerja yang akan diterima bersumber dari seluruh Nusantara, maka pelamar akan semakin banyak.
2. Persyaratan-persyaratan jabatan; Semakin banyak persyaratan yang harus dimiliki pelamar maka pelamar akan menjadi sedikit, sebaliknya jika jumlah persyaratannya sedikit maka pelamarnya akan semakin banyak.
3. Metode pelaksanaan perekrutan; Semakin terbuka perekrutan maka pelamarnya akan semakin banyak, sebaliknya apabila perekrutannya semakin tertutup maka pelamarnya semakin sedikit.
4. Kondisi pasar tenaga kerja; Semakin besar penawaran tenaga kerja maka akan semakin banyak pula pelamar yang serius. Tetapi sebaliknya jika penawaran tenaga kerja sedikit maka pelamarnya juga menjadi sedikit.
5. Soliditas perusahaan; Soliditas perusahaan dapat diartikan sebagai besarnya kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan, misal; besarnya perusahaan tersebut. Jika soliditas perusahaan besar maka pelamar akan semakin banyak. Sebaliknya jika soliditas perusahaan rendah maka pelamarnya akan semakin sedikit.
6. Kondisi-kondisi lingkungan eksternal; Jika kondisi perekonomian tumbuh dengan cepat dan saingannya juga banyak maka pelamar akan sedikit, tetapi jika tingkat pertumbuhan perekonomian kecil/depresi, maka pelamarnya akan semakin banyak.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
- 1. Agar produktifitas dalam suatu organisasi/perusahaan, diperlukan sejumlah pegawai atau karyawan yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam memenuhi kebutuhan pegawai/perusahaan tersebut dapat dilakukan dengan cara rekrutmen.
- 2. Tujuan Rekrutmen : Untuk memikat sekumpulan besar pelamar kerja, Tujuan pasca pengangkatan (post-hiring goals), Upaya-upaya perekrutan hendaknya mempunyai efek luberan (spillover effects)
- 3. Proses Pelaksanaan Rekrutmen adalah : Mengidentifikasi jabatan yang lowong dan berapa jumlah tenaga yang diperlukan, Mencari informasi jabatan melalui analisis jabatan, Menentukan sumber kandidat yang tepat, Memilih metode-metode rekrutmen yang paling tepat untuk jabatan, Memanggil kandidat-kandidat yang memenuhi persyaratan jabatan, Menyaring / menyeleksi kandidat, Membuat penawaran kerja, Mulai bekerja.
- 4. Berbagai kendala yang dijumpai dalam rekrutmen adalah dari organisasi yang bersangkutan sendiri, kebiasaan pencari tenaga kerja sendiri, dan faktor-faktor eksternal yang bersumber dari lingkungan dimana organisasi bergerak.
3.2. Saran-saran
- 1. Strategi rekrutmen dan seleksi yang baik akan memberikan hasil yang positif bagi perusahaan. Semakin efektif proses rekrutmen dan seleksi, semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan pegawai yang tepat bagi perusahaan.
- 2. Rekrutmen dan seleksi yang efektif akan berpengaruh langsung pada produktivitas dan kinerja finansial perusahaan.
- 3. Dengan demikian maka pengembangan dan perencanaan sistem rekrutmen dan seleksi merupakan hal penting untuk dilaksanakan setiap perusahaan supaya proses yang berlangsung cukup lama dan memakan biaya tersebut tidak sia-sia.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sabardi, Manajemen Pengantar Edisi Revisi, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2001.
Amirullah dan Haris Budiyono, Pengantar Manajemen, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004.
H.B. Siswanto, Manajemen Tenaga Kerja, Bandung: Sinar Baru, 1987. H.B. Siswanto, Pengantar Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
Heidjarchman Ranupandojo, Manajemen Personalia Edisi Ketiga, Yogyakarta: BFFE, 1984.
J. Panglaykin dan Hazil Tanzil, Manajemen Suatu Pengantar, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1981.
M. Manullang, Manajemen Personalia, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984.
Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, Yogyakarta: UGM Press, 2005.
T. Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, Yogyakarta: BFFE, 1990.
Westra, Pokok-Pokok Pengertian Ilmu Manajemen, Yogyakarta: BPAAAN, 1980.
Winardi, Dasar-Dasar Ilmu Manajemen, Bandung: Alumni, 1979
EmoticonEmoticon